
SEMARANG, derapguru.com — Tes Kemampuan Akademik (TKA) Tahun 2025 untuk pendidikan menengah (SMA dan SMK ) di Jawa Tengah diikuti 3.081 sekolah dengan jumlah murid yang ada sebanyak 445.897.
“Dari jumlah tersebut yang mendaftar (mengikuti TKA) sebanyak 405.025 anak (90,83%), dan yang tidak ikut sebanyak 40.872 (9,17%),” ungkap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Dr Sadimin MEng, Selasa 4 November 2025.
Dikatakan, TKA dilaksanakan sesuai jadwal, yakni gelombang I pada hari Senin-Selasa (3-4 November), gelombang II Rabu Kamis (5-6 November), dan gelombang Khusus Jumat-Sabtu (8-9 November 2025). Adapun fungsi TKA, sebagaimana diungkapkan Dr Sadimin adalah untuk melengkapi sistem penilaian, alat seleksi dan penyetaraan, validator raport dan juga untuk pemetaan mutu.
Dijelaskan oleh Dr Sadimin, beberapa waktu yang lalu, guna menyambut TKA 2025, pihaknya telah meminta semua satuan pendidikan menyiapkan dengan baik pelaksanaan TKA dan masing-masing Cabang Dinas Pendidikan melakukan pemantauan kesiapan sekolah dan melaporkan progresnya.
“Kami juga meminta satuan pendidikan untuk memberikan informasi TKA yang memadai kepada masyarakat dengan memasang baliho atau jenis informasi yang lainnya,” ujar Sadimin.
Jika ada hal-hal yang memerlukan penanganan khusus, Sadimin meminta agar segera dilakukan tindakan terukur dan dilaporkan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah secara berjenjang.
Sadimin juga menegaskan, bahwa pelaksanaan TKA bukan hari libur bagi kelas X dan XI, dan memastikan proses pembelajaran tidak mengganggu pelaksanaan TKA.
Dr Sadimin menyatakan telah melakukan monitoring, dan hasilnya untuk TKA di Jateng berjalan dengan baik, dikatakan pula ada beberapa kendala tetapi hal itu bisa diatasi dengan baik.
“Kita pastikan Jawa Tengah dapat melaksanakan TKA dengan jujur dan gembira,” ujar Sadimin.
Hujan dan Angin Kencang
Di tempat terpisah, derapguru.com memantau adanya kendala pelaksanaan TKA di SMK PGRI 2 Salatiga karena hujan deras disertai angin kencang yang mengakibatkan kerusakan beberapa sarpras di sekolah tersebut.
Sebagaimana diungkapkan Kuntoro, Kepala SMK PGRI 2 Salatiga, akibat hujan deras dan angin kencang beberapa sarpras di sekolah tersebut mengalami kerusakan.
Disebutkan, kerusakan itu meliputi atap/genteng ruang praktik akuntansi terbawa angin dan bocor mengakibatkan 25 unit komputer kehujanan, plafon ruang praktik DKV (tempat TKA) ambrol menimpa 4 unit komputer, juga jaringan listriknya bermasalah. Kemudian atap ruang praktik MPLB melengkung sementara ruang MPLB juga digunakan untuk TKA dan terjadi juga ganguan jaringan listrik.
“Jadwal TKA kami di gelombang ke 2, yakni hari Rabu dan Kamis ( 5 dan 6 November), siswa kelas XII sejumlah 76 siswa, semua sudah siap ikut TKA. Tetapi karena ada kerusakan sarpras tersebut, TKA yang seharusnya dimulai hari Rabu, tidak bisa dilaksanakan. Untuk itu kami sudah mengajukan TKA susulan ke Cabdin V,” ujar Kuntoro.
Setelah kejadian itu sampai jam 4 sore kami berjibaku untuk mengatasi kerusakan-kerusakan tersebut, namun ketika panel listrik dihidupkan terjadi hubungan arus pendek, sehingga kami putuskan untuk mengajukan TKA susulan.
Kuntoro juga mengakui, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Dr Sadimin telah melihat langsung kondisi di SMK PGRI 2 Salatiga. Beliau datang hari Selasa sekitar pukul 17.00, jelas Kuntoro.
Hari Rabu, pihaknya sudah berupaya mengatasi gangguan jaringan listrik, dan Alhamdulillah sudah bisa normal kembali sehingga hari kamis ini kami sudah bisa melaksanakan TKA hari kedua, sehingga TKA susulan hanya untuk hari pertama saja, yakni untuk mapel Bahasa Indonesia, Matematika dan Bahasa Inggris.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Koordinator TKA SMK Kota Salatiga dan Cabdin V untuk pelaksanaan TKA hari ini,” jelas Kuntoro. (pur)




