
Derapguru.com Purwokerto, 19 Oktober 2025 —
Suasana Gedung Guru Banyumas pagi itu penuh semangat dan rasa kebersamaan. Di tengah rangkaian HUT ke-80 PGRI dan peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025, kegiatan Penguatan Kapasitas Pengurus (PKP) PGRI Kabupaten/Kota, Cabang, dan Cabang Khusus se-Jawa Tengah menjadi ajang penyatuan langkah bagi para pengurus baru PGRI Kabupaten Banyumas.
Ketua PGRI Kabupaten Banyumas, Sarno, S.Pd., S.H., M.Si., dalam sambutannya menegaskan bahwa seluruh agenda organisasi, termasuk konferensi cabang (Koncab), telah rampung dengan baik. “Hari ini semua pengurus baru hadir untuk melanjutkan perjuangan organisasi. Di sisi lain, Rapat Anggota Ranting juga sedang berjalan di kecamatan-kecamatan. Ini bukti semangat struktural PGRI Banyumas tetap hidup,” ujarnya.
Sarno juga menyampaikan rasa bangga karena perjuangan panjang PGRI akhirnya membuahkan hasil: seluruh guru dan tenaga kependidikan honorer di Banyumas kini telah diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). “Ini bentuk nyata hasil perjuangan kolektif kita semua. Namun, masih ada PR besar: guru agama di bawah Kemenag belum mendapatkan TPG sejak 2024. Kami berharap PGRI Jawa Tengah bisa menjadi jembatan aspirasi bagi mereka,” tambahnya.

Dalam forum tersebut, ia juga menyoroti soal pencairan Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang sejak Januari 2025 diberlakukan secara seragam antara guru negeri dan swasta, namun justru mengalami keterlambatan karena alur administrasi dari pusat ke daerah. “Ini harus kita kawal bersama. Jangan sampai kebijakan baik justru terhambat di birokrasi,” tegasnya.
Kegiatan PKP yang dihadiri langsung oleh Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr. H. Muhdi, S.H., M.Hum., bersama jajaran provinsi — di antaranya H. Sakbani, S.Pd., M.H., Dr. Hj. Sri Suciati, M.Hum., Drs. H. Aris Munandar, M.Pd., Agus Wismanto, S.Pd., M.Pd., Drs. H. Wahadi, M.H., Dr. Hj. Listiyani Sumardiyani, M.Hum., dan Dr. H. Sutikno, S.Pd., M.M. — menjadi ajang pembelajaran organisasi yang hangat dan inspiratif.
Sebagai bagian dari rangkaian HUT ke-80 PGRI, kegiatan ini juga membuka agenda nasional dan internasional, termasuk seminar lintas negara yang akan menghadirkan narasumber dari Jepang dan Malaysia. “Kita ingin PGRI Banyumas bukan hanya kuat di struktur, tapi juga terbuka di wawasan global,” ujar Sarno optimistis.

PKP Banyumas hari itu bukan sekadar pelatihan teknis organisasi, melainkan juga momentum kebangkitan semangat solidaritas guru. Sebagaimana ditekankan oleh Ketua PGRI Jawa Tengah, pendidikan tetap menjadi jalan utama menuju kesejahteraan — dan guru adalah penuntunnya. (Yusep/Sapt/Wis)




