
Derapguru.com Hongkong, Minggu 21 September 2025 (15.00–19.00 waktu setempat) — Empat jam menunggu penerbangan lanjutan bukanlah waktu yang singkat. Namun di balik transit yang panjang, selalu ada cerita kecil yang hangat untuk dibawa pulang.
Rombongan PGRI Jawa Tengah yang baru saja mendarat dari Cebu mengisi waktu dengan cara sederhana tapi bermakna. Begitu masuk ruang tunggu, hal pertama yang dilakukan adalah menunaikan sholat, sebuah jeda yang menenangkan di tengah hiruk pikuk bandara internasional.
Setelah itu, beberapa anggota sibuk mengecas gadget, memastikan baterai penuh untuk perjalanan berikutnya. Ada pula yang memilih membeli minuman ringan di vending machine, sekadar melepas dahaga sekaligus merasakan atmosfer khas Hongkong yang serba cepat dan praktis.
Tak ketinggalan, kamera ponsel juga ikut bekerja. Berfoto bersama di ruang transit menjadi cara sederhana untuk mengabadikan momen kebersamaan, tanpa perlu mewah tapi cukup untuk dikenang.
Di sela-sela aktivitas itu, telinga tetap awas mengikuti informasi dari tour leader tentang gate keberangkatan berikutnya. Karena di bandara, perubahan jadwal dan gate bisa terjadi kapan saja.
Transit empat jam ini akhirnya terasa ringan. Ada waktu untuk beribadah, beristirahat, bercanda, sekaligus belajar menghargai hal-hal kecil—dari tegukan air mineral, sambungan charger, hingga senyum kebersamaan.
Perjalanan memang tentang tujuan, tetapi transit mengajarkan kita menikmati prosesnya (Sapt/Wis)