
UNGARAN, derapguru.com — Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) BEM FEB UPGRIS terus mendorong pelaku UMKM Jatijajar Bergas Kabupaten Semarang untuk memasuki ruang digital. Sebagai wujud dorongan, para mahasiswa tersebut terus melakukan pendampingan dan pemberdayaan dengan mengenalkan pemasaran digital berbasis AI.
Ketua tim PPK Ormawa BEM FEB UPGRIS, Zalfa Nabila Agnaputri, menjelaskan bahwa program ini merupakan langkah konkret untuk memfasilitasi transformasi digital UMKM di Desa Jatijajar. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen BEM FEB UPGRIS dalam menghadirkan program pemberdayaan berbasiskan inovasi dan teknologi, sekaligus memperkuat peran aktif mahasiswa dalam mendorong pembangunan ekonomi desa.
“Kami berharap melalui kegiatan ini, pelaku UMKM di desa dapat memanfaatkan teknologi digital secara optimal, membuka akses pasar yang lebih luas, hingga meningkatkan pendapatan secara signifikan dan berkelanjutan” jelas Zalfa.
Zalfa menambahkan, kegiatan ini dimulai dengan materi sosialisasi yang menekankan pentingnya digitalisasi pemasaran. Melalui pemahaman ini, pelaku UMKM diberikan gambaran bagaimana cara mengoptimalkan teknologi digital dalam menjangkau konsumen yang lebih luas, meningkatkan brand awarness, serta meningkatkan penjualan produk secara signifikan.
“Sebagai bagian dari metode pembelajaran yang sistematis, setelah kegiatan berakhir peserta diberikan soal pre-test yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan awal mereka mengenai konsep pemasaran digital dan penggunaan teknologi AI dalam pengembangan usaha, serta sebagai tolok ukur untuk menyesuaikan materi pelatihan agar lebih tepat sasaran dan efektif,” tutur Zalfa.
Lebih lanjut Zalfa menambahkan, pada sesi pengenalan konsep digital peserta diperkenalkan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI), cara mengoptimalkan teknologi AI, serta perannya dalam mendukung strategi pemasaran modern. Setelah itu, peserta diajarkan cara penerapan AI dalam pemasaran digital yang meliputi langkah-langkah membuat toko online yang efisien, strategi penyusunan nama brand yang menarik dan mudah diingat, proses pembuatan logo produk yang mencerminkan identitas usaha.
“Termasuk teknik penulisan caption yang tepat guna menarik perhatian konsumen di media sosial, serta cara mengedit gambar produk dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan nilai visual produk sehingga menjadi lebih professional dan mampu menarik minat pembeli,” tandas Zalfa. (za)