
Dr Sri Suciati
SEMARANG, derapguru.com — Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Dr Hj Sri Suciati MHum, menghimbau pada mahasiswa–khususnya mahasiswa UPGRIS–supaya dapat menjaga diri dalam aksi demonstrasi. Jangan sampai dalam penyampaian aspirasi para mahasiswa terjebak pada aksi-aksi anarkis.
‘Tentu saja (boleh), karena ini penyampaian aspirasi, dan itu dijamin undang-undang, tetapi pesan kami pada mahasiswa, mahasiswa UPGRIS khususnya, jangan sampai melakukan tindakan-tindakan anarkis,” tutur Sri Suciati di sela acara “Launching Safara Umrah & Haji PGRI Jateng” di Kampus UPGRIS, Minggu 31 Agustus 2025.
Sri Suciati menambahkan, ketika mahasiswa terjebak dalam provokasi dan melakukan tindakan anarkis, tujuan perjuangannya justru menjadi bias dan melenceng dari tujuan semula. Oleh karena itu, bila ada upaya-upaya provokasi untuk melakukan tindakan anarkis, jangan sampai terpancing dan terlibat.
“Kalau yang menjadi tujuan misalnya, pajak minta diturunkan, ya sudah sampaikan saja aspirasi itu. Jangan sampai mengarah pada anarkisme. Sebab bila anarkisme itu sudah berada di depan, itu artinya perjuangan sudah tidak fokus lagi, sudah melenceng dari tujuan awalnya,” urai Sri Suciati.
Lebih lanjut Sri Suciati mengingatkan para mahasiswa supaya senantiasa waspada terhadap upaya-upaya pihak lain yang ingin menyusup dan menunggangi aksi. Jangan sampai aksi demonstrasi mahasiswa yang murni dilakukan untuk penyampaian aspirasi malah dimanfaatkan pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan sesaat.
“Jangan sampai ada pihak-pihak yang menyusup dan menunggangi aksi-aksi perjuangan mahasiswa. Bila ada ajakan-ajakan yang melenceng dari tujuan semula, mohon untuk dihindari. Tetap fokus pada penyampaian aspirasi,” tandas Sri Suciati. (za)