
Semarang, derapguru.com. Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) adalah organisasi besar yang anggotanya adalah para guru, dosen, dan tenaga kependidikan yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Dengan jumlah anggota yang sangat besar maka persoalan yang dihadapi pun tentu sangat banyak dan dinamis. Untuk itu PGRI harus dikelola secara profesional oleh para pengurus yang kompeten, profesional dan memiliki komitmen kuat serta pemahaman yang komprehensip tentang persoalan organisasi, termasuk pemahaman tentang sejarah berdirinya PGRI, untuk apa PGRI didirikan, apa tujuan dan cita-cita PGRI.
“Pengurus PGRI itu harus memiliki pemahaman yang komprehensif tentang PGRI, termasuk memahami tentang sejarah berdirinya PGRI, untuk apa PGRI didirikan, apa tujuan dan cita-cita PGRI, serta bagaimana mewujudkan tujuan PGRI”, ujar Sekretaris PGRI Jawa Tengah, Drs. Aris Munandar, M.Pd saat diminta pendapat derapguru.com tentang Program Penguatan Kapasitas Pengurus PGRI yang dilakukan oleh PGRI Jawa Tengah.
Diungkapkan, PGRI Masa Bhakti XXIII ini banyak dipimpin oleh pengurus baru, baik pada tingkat kabupaten/kota maupun cabang. Karena itu, kata Aris munandar, mereka perlu dibekali pemahanan tentang Ke-PGRI-an, tentang tata kelola organisasi, perangkat organisasi, badan usaha organisasi, serta pentingnya peningkatan SDM agar mampu menggerakkan roda organisasi dan bagaimana pengelolaan sumber dana guna menopang menjalankan program organisasi PGRI secara efektif, efisien, tepat sasaran dan mencapai tujuan organisasi secara optimal.
Selanjutnya dijelaskan, bahwa sasaran program PKP adalah seluruh pengurus PGRI di 35 Kabupaten/ kota Se Jawa Tengah, para Ketua dan Sekretaris PGRI Cabang/Cabang khusus yang merupakan pengurus terpilih Masa Bakti XXIII. “Di beberapa kabupaten, bahkan seluruh pengurus PGRI cabang/cabang khusus diikutikan dalam kegiatan PKP, PGRI Jateng mempersilahkan mereka untuk menambah jumlah peserta sesuai kemampuan anggaran mereka”, jelas Aris Munandar.
Jadwal Kegiatan
Aris Munandar yang juga mantan Ketua PGRI Kabipaten Karanganyar ini selanjutnya menjelaskan, bahwa pelaksanaan program Penguatan Kapasitas Pengurus (PKP) PGRI ini dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati oleh Pengurus PGRI kabupaten/kota dan Pengurus PGRI Jawa Tengah, dengan rentang waktu pada bulan Juli 2025 dan akan berakhir pada awal Nopember 2025.
“Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan di masing Kabupaten/kota dengan Nara Sumber Tim dari Pengurus PGRI Provinsi Jawa Tengah”, ujar Aris menambahkan.
Nara Sumber Kegiatan PKP tersebut juga telah dijadwalkan sesuai dengan materi yang akan disampaikan, yakni Dr.H Muhdi,SH,M.Hum dan Drs. H Aris Munandar, MPd untuk materi ke-PGRI-an, H.Sakbani SPd,MH dan Drs.H Wahadi.MH, untuk materi Pengembangan Badan Usaha Organisasi dan Yayasan, Dr Hj Sri Suciati,M.Hum dan Dr H.Sapto Budoyo,SH,MH membawakan materi Pengembangan Pendidikan Tinggi UPGRIS. Dalam kegiatan tersebut dimoderatori oleh Dr Saptono Nugrahadi,MPd dan Dr. Joko Siswanto.
Selanjutnya diungkapkan juga oleh Aris Munandar tentang tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan kegiatan PKP, yakni agar seluruh pengurus PGRI disemua jajaran meningkat pemahamannya terhadap ke-PGRI-an, dan lebih memahami tugasnya sebagai pengurus, sehingga dapat meningkatkan komitmennya dalam kapasitas mereka sebagai pemimpin organisasi. Dengan PKP ini diharapkan mereka memiliki Spirit kuat untuk maju, memahami tugas sebagai pengurus PGRI, untuk berjuang mewujudkan tujuan organisasi, membatu para guru meningkatkan mutu profesi dan kompetensinya, memberikan perlindungan serta memperjuangkan kesejahteraan mereka.
Pelaksanaan program PKP yang dilakukan oleh pengurus PGRI Jawa Tengah ini, kata Aris Munandar sesuai dengan Visi PGRI, yakni menuju terwujudnya PGRI yang Kuat, Bermartabat dan Berkarakter. Dan bersama pemerintah mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua.
“Pemahaman pengurus yang komprehensip terhadap tugas-tugasnya, serta komitmen yang kuat untuk bekerja keras, dengan semangat solidaritas, berjuang bersama mewujudkan cita-cita PGRI, akan menjadikan PGRI sebagai organisasi yang besar, kuat dan bermartabat”, ujar Aris Munandar.(pur)