
JAKARTA, derapguru.com — Keberadaan RUU Sisdiknas masih menjadi pantauan bagi organisasi PGRI. Kendati demikian, upaya PGRI memantau perkembangan RUU Sisdiknas bukan untuk menolak m, tapi hanya untuk memastikan bahwa RUU Sisdiknas tidak tidak akan menghapus tunjangan profesi.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PB PGRI, Prof Dr Unifah Rosyidi, saat memberikan sambutan dalam Rapat Pimpinan PGRI yang dipusatkan di Hotel millenium Jakarta, 26-28 Juni 2025.
“Bukan kami tidak mendukung RUU Sisdiknas. Tapi kami hanya ingin RUU Sisdiknas memastikan bahwa tunjangan profesi guru tidak hilang. Entah apa apa namanya, tolong jangan dihapus,” urai Prof Unifah.
Prof Unifah menambahkan, bahwa guru-guru adalah para pejuang di garda terdepan. Mereka ada di seluruh pelosok, di balik gunung, maka dirinya menitipkan pada pemerintah supaya guru-guru lebih dilindungi dan dipikirkan kesejahteraannya.
“Mereka ini datang dengan dana sendiri. Dari pelosok negeri, dari gunung-gunung, untuk memikirkan pendidikan Indonesia yang lebih baik. Mohon mereka ini dilindungi dan dipikirkan keberadaannya,” urai Prof Unifah.
Terkait dengan organisasi, Prof Unifah juga menyinggung kegiatan organisasi di daerah. Sampai saat ini, dari 500-an kabupaten dan kota, sudah menyelenggarakan konferensi dan pemilihan. Ini adalah komitmen besar seluruh anggota untuk menjalankan AD/ART organisasi secara baik.
“Dari 500 kabupaten kota sudah 90 persen menyelenggarakan pemilihan kabupaten/kota. Maka kami ucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya pada para pengurus di daerah,” ujar Prof Unifah. (za)