
Derapguru.com- Semarang, Rabu (25/06/25).
Dr Padmi Dhyah Yulianti, S. Psi, M. Psi, Psikolog menerangkan,
Kesehatan mental akhir-akhir ini menjadi isu penting bagi kita semuanya. “Dulu orang tidak menyadari pentingnya kesehatan mental dalam kehidupannya sehari-hari dan seringkali menganggapnya sepele”, ungkap Dr Padmi.
Dr Padmi menambahkan, definisi kesehatan mental sendiri menurut WHO (World Health Organization) adalah keadaan sejahtera yang memungkinkan seseorang untuk menyadari kemampuannya, mengatasi tekanan hidup, bekerja secara produktif, dan berkontribusi pada komunitasnya.
“Hal tersebut lebih dari sekadar tidak memiliki kesehatan mental, tapi juga mencakup dari aspek positif seperti kesejahteraan psikologis, efikasi diri, otonomi, dan aktualisasi diri” terang Dr Padmi.
Menurut Dr Padmi, WHO juga menyatakan bahwa ada lima point penting terkait dengan kesehatan mental yaitu; kesejahteraan positif, mampu menghadapi tantangan, kontribusi pada masyarakat, aspek positif, dan perlindungan kesejahteraan mental, ujar Dr Padmi.
Terkait dengan hal tersebut, Dr Padmi menerangkan, kami Dosen Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang bersama tim yakni Dr. Lina Putriyanti, S. Pd., M. Pd., Khusnul Fajriyah, S. Pd., M. Pd. dan Eka Sari Setyaningsih, S. Pd., M. Pd. bekerja sama dengan Musyawarah Guru Bimbingan Konseling melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) pada Selasa, 22 April 2025 dengan tema “Literasi Kesehatan Mental Positif pada Komunitas Guru BK di Kota Surakarta untuk Optimalisasi Layanan BK dan Penguatan Karakter Siswa di Era Digital”, terang Dr Padmi
“PKM ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Surakarta dengan sasaran guru BK. Ada 76 peserta dari perwakilan masing-masing guru BK yang ada di Surakarta”, ujar Dr Padmi.
“Pengabdian Kepada Masyarakat tersebut memiliki tujuan untuk tidak lupa menjaga kesehatan mental sendiri di samping profesinya sebagai guru Bimbingan Konseling yang tentunya banyak menangani berbagai macam permasalahan anak didiknya”, terang Dr Padmi.
Dr. Padmi Dhyah Yulianti SPsi MPsi Psikolog dalam paparannya juga menyampaikan, ada beberapa fakta tentang kesehatan mental guru, yakni peran strategis tapi kurang dilibatkan, pengetahuan LKM rendah, stigma tinggi, dukungan sosial rendah, guru kurang percaya diri untuk mengidentifikasi dan menanggapi kesulitan kesehatan mental anak, guru mengalami stres dan burn out, beban kerja tinggi, konflik di lingkungan kerja, dan tekanan kurikulum administratif.
“Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah hal tersebut yaitu adanya literasi kesehatan mental guru, managemen stres dan relaksasi, peer support dan komunitas positif, kepemimpinan sekolah yang peduli kesehatan mental, managemen waktu dan tugas, dan yang terakhir yaitu self care”, Jelas Dr Padmi.
Diungkapkan oleh Dr Padmi, Guru BK diibaratkan sebagai seorang dokter yang memeriksa kesehatan hingga memastikan pasien sembuh dari penyakit yang dideritanya.
“Nah, untuk bisa menangani pasien dengan baik, dokter seharusnya sehat lahir dan batin”, pungkas Dr Padmi.
Kepala SMA N 1 Surakarta (Plt) Drs. Munarso, M. Pd., Koordinator Pembina MGBK H. Masykur Fitriawan, S. Pd., M. Pd., beserta ketua MGBK Kota Surakarta Faedah Utami, S. PSI., M. Si., ketua MGBK kota Surakarta menyambut positif kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh dosen Universitas Persatuan Guru Republik Indonesia Semarang.
Mereka berharap kegiatan-kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di sekolah-sekolah supaya guru BK dapat mendapatkan pencerahan dan mendapatkan energi positif untuk memberikan pelayanan BK secara maksimal pada peserta didik di tengah maraknya kecanggihan teknologi yang makin berkembang (Wan/Wis)