SEMARANG, derapguru.com — Masih ingat kasus megakorupsi yang melibatkan Harvey Moeis, suami Sandra Dewi? Masih ingat pula bagaimana reaksi netizen memburu medsos sang isteri? Alih-alih ‘merujak’ medsos Sandra Dewi, ribuan netizen malahan nyasar ke medsos Dewi Sandra.
Tentu saja peristiwa tersebut membuat Dewi Sandra jadi tak karuan. Artis mantan isteri Surya Saputra itu sampai harus membuat klarifikasi bila dirinya bukan isteri Harvey Moeis. Dia juga memohon para netizen untuk berhenti ‘silaturahmi’ ke media sosial miliknya.
Kisah-kisah netizen ‘silaturahmi’ di medsos yang salah menjadi satu hal yang kerap terjadi di negeri ini. Tak hanya salah sasaran, bahasa yang digunakannya juga dikenal paling Barbar dan tak beretika di kalangan komunitas internet dunia. Naasnya, netizen paling barbar itu sebagian besar adalah anak-anak muda Indonesia yang masih usia pelajar.
Perilaku-perilaku negatif netizen Indonesia inilah yang berusaha dikikis oleh tim dosen UPGRIS yang terdiri atas Dr Muhklis MPd, Rawinda Fitrotul Mualafina SS MA, R Yusuf SB SPd MA, Siti Ulfiyani SPd MPd, dan Dr Sunarya MHum. Untuk itu, mereka menyusun program pengabdian bertajuk ‘PkM Bagi Peserta didik di SMA Teuku Umar Semarang: Membentuk Generasi Digital Native Positif Melalui Edukasi Etika Berbahasa di Media Sosial’.
“Kami berusaha memberikan edukasi pada para pelajar untuk membangun kebiasaan ‘internet positif’ dengan mulai mengikis perilaku-perilaku bermedia sosial yang negatif,” ujar Rawinda di sela-sela acara pengabdian di SMA Teuku Umar Semarang, Rabu 6 November 2024.
Rawinda menambahkan, untuk menekan barbarisme dalam bermedia sosial, para pelajar mulai dikenalkan dengan etika berbahasa di media sosial. Selain itu, mereka juga dikenalkan keterampilan memirsa supaya tidak terjadi kasus-kasus misslanding seperti Sandra Dewi dan Dewi Sandra.
“Kami juga mengarahkan para siswa untuk bisa membedakan konteks penggunaan bahasa gaul di medsos dengan bahasa formal. Jangan sampai pada saat jam pelajaran, siswa tiba-tiba bilang ‘ytta (yang tahu-tahu saja, red)’. Gurunya pasti langsung bengong,” tuturnya sambil tersenyum. (za)