JAKARTA, derapguru.com — Jelang pergantian pemerintahan, ada beberapa harapan Kemendikbudristek terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Salah satu di antaranya adalah keberlanjutan penerapan Kurikulum Merdeka.
“Pertama, pendidikan harus memberikan manfaat maksimal. Yang dapat kita lakukan adalah memastikan anak-anak yang sekarang selain mengikuti pembelajaran juga harus dipastikan sekolahnya berkualitas,” terang Suharti.
Suharti juga berharap pendidikan ke depan harus membuka akses yang lebih luas dan mudah kepada para siswa. Khususnya agar siswa dapat belajar ke jenjang yang lebih tinggi atau istilahnya kekiniannya dikenal dengan konsep sustainability pendidikan.
“Kemudian juga penguatan siswanya harapannya lulusan menjadi betul-betul berkualitas dan bisa mengisi lapangan kerja, bahkan membuka lapangan kerja,” urai Suharti.
Suharti juga berharap akan adanya keberlanjutan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka melalui Kurikulum Merdeka, dilakukannya penguatan terhadap peningkatan kualitas para guru Indonesia.
Di luar harapan-harapan itu, Suharti juga menuturkan bahwa Kemendikbudristek saat ini sedang menyiapkan pedoman bersama penerimaan mahasiswa PPDS, juga programnya juga disiapkan bersama untuk mencegah bullying.
Pedoman ini dirancang dengan sejumlah kementerian dan lembaga. Utamanya Kementerian Kesehatan (Kemenkes). “Mudah-mudahan dengan berbagai yang kita lakukan ini, pencegahan bisa kita lakukan,” kata Suharti.
Dia tidak ingin proses pendidikan dokter ternodai. Pasalnya lulusan kedokteran akan berguna bagi kemanusiaan. “Kita mendidik orang untuk menjadi manusia baik, untuk kemanusiaan masa melalui proses yang tidak benar,” ujarnya. (med/za)