SEMARANG, derapguru.com — Boyolali nyaris menjadi wilayah kedua setelah Purworejo menjadi yang pertama mempensiunkan guru pada usian 56 tahun. Tapi berkat soliditas dan solidaritas pengurus PGRI Boyolali saat itu, penerapan guru pensiun usia 56 tahun tidak sempat diterapkan di Boyolali.
Kisah tersebut disampaikan Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr H Muhdi SH MHum, saat memberi sambutan dalam acara Konkerkab IV PGRI Kabupaten Boyolali yang digelar di Gedung PGRI Boyolali, Rabu 23 Juli 2024.
“Di Purworejo sudah jatuh korban 250-an guru dipensiun usia 56 tahun. Boyolali nyaris jadi yang kedua, karena pemerintahnya sudah sempat studi banding ke Purworejo,” urai Dr Muhdi.
Dr Muhdi menambahkan, geger Purworejo banyak memberi pelajaran bagi PGRI Jawa Tengah. Pasalnya, dalam menangani kasus ini, PGRI Jawa Tengah sempat kalah di pengadilan.
“Bunyi undang-undang, usia pensiun guru memang pensiun 56 tahun, dan boleh diperpanjang sampai usia 60 tahun. Celakanya, bupati ini memilih yang 56 tahun, dan mengabaikan yang usia 60 tahun,” tandas Dr Muhdi.
Kondisi ini, lanjut Dr Muhdi, membuka kesadaran pengurus organisasi bahwa perjuangan dalam bentuk solidaritas dan soliditas sudah tidak lagi cukup. Organisasi mulai berpikir tentang pentingnya perluasan perjuangan ke bidang politik.
“Beruntungnya, dulu kita punya beberapa orang hebat di wilayah politik. Ada Dr Sudharto dan Prof Surya di Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Isu guru pensiun 56 tahun itu kemudian diangkat jadi isu nasional sampai akhirnya menghasilkan perubahan undang-undang yang mengatur masa usia pensiun guru menjadi 60 tahun,” urai Dr Muhdi.
Terkait dengan Konkerkab PGRI Kabupaten Boyolali, Dr Muhdi berharap kegiatan akan dapat berjalan lancar dan menghasilkan program terbaik bagi organisasi. Dr Muhdi juga berpesan agar seluruh anggota organisasi senantiasa mengedepankan soliditas dan solidaritas.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekum PGRI Jateng Drs Aris Munandar MPd, Kepala Dinas Pendidikan Supana MPd beserta jajarannya, Ketua PGRI Boyolali Darmanto MPd beserta jajarannya, dan perwakilan pengurus cabang PGRI se-Kabupaten Boyolali. (za)