SEMARANG, derapguru.com — Generasi muda saat ini akan menghadapi masalah yang belum ditemukan. Bahkan, bisa jadi mereka pun harus menyelesaikan masalah tersebut dengan ilmu yang saat ini belum pula ditemukan.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jateng yang juga Pembina UPGRIS, Dr H Muhdi SH MHum, dalam Seminar Nasional “Pendidikan dan Kesehatan Mental” yang digelar BEM UPGRIS di Gedung Pusat Lantai 7, Senin 20 Mei 2024.
“Masalah kehidupan yang saat ini up to date, bisa jadi esok sudah tidak up to date lagi. Inilah problem dunia pendidikan. Maka teori yang saat ini pelajari, esok bisa jadi sudah tidak terpakai lagi,” urai Dr Muhdi.
Dr Muhdi menambahkan, untuk menghadapi kondisi gila-gilaan yang bisa mengganggu kesehatan mental, para generasi muda diminta dapat berpikir kritis. Jangan terlalu fokus pada cara-cara lama dalam menyelesaikan masalah, karena masalah-masalah baru akan muncul dan membutuhkan cara penyelesaian baru.
“Jangan menggunakan logika kemarin karena tidak akan cocok lagi. Harus mampu berpikir tingkat tinggi, kreatif, dan komunikatif,” kata Dr Muhdi.
Lebih lanjut Dr Muhdi menambahkan, menghadapi kondisi seperti ini, dunia pendidikan harus mengubah alur perjalanan. Penekanan pembelajaran saat ini bukan lagi bermuara pada peningkatan kompetensi keilmuan. Tapi lebih pada peningkatan kapasitas siswa terkait dengan kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar.
“Yang dibutuhkan saat ini justru kemampuan-kemampuan dasar seperti kemampuan berpikir kritis atau kemampuan menganalisis, bukan lagi kompetensi pada keilmuan tertentu. Karena bisa jadi apa yang saat ini dikuasai secara kompeten, ternyata tidak lagi terpakai,” tandas Dr Muhdi.
Dalam seminar tersebut hadir pula dua pembicara lain, yakni Dimas Chsirullah dan Fajar Novianto (za)