SEMARANG, derapguru.com — Kecanggihan teknologi menjadi tantangan utama para guru dalam pembentukan karakter positif anak bangsa. Pasalnya, pengaruh teknologi–terutama teknologi komunikasi–yang begitu luar biasa, memberikan sumbangsih tidak kecil pada perubahan perilaku anak bangsa.
Hal tersebut disampaikan Ketua Bidang Pembinaan Kerohanian dan Karakter Bangsa PGRI Kota Surakarta, Arif Anshori MPdI, dalam acara Refleksi Ramadan Bersama PGRI Jawa Tengah yang disiarkan langsung UP Radio Semarang, Selasa 27 Maret 2024.
“Ini tidak bisa kita hindari. Dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi (teknologi informasi, red), informasi yang masuk pada anak-anak kita sudah tidak ada sekat lagi,” tutur Arif Anshori.
Arif Anshori menambahkan, dampak dari arus informasi tanpa batas ini memunculkan perilaku-perilaku yang tak terduga seperti munculnya tindakan bullying. Meski orang tua sudah membentengi dan sekolah juga sudah turut mengawasi, dengan arus informasi yang tanpa batas, perilaku-perilaku bullying tetap saja masih banyak terjadi.
“Masalah bullying ini tidak bisa diselesaikan oleh guru sendiri, tapi semua sektor. Butuh dinas pendidikan, steakholder, dan tentu saja masyarakat,” tutur Arif Anshori.
Untuk terus menekan perilaku-perilaku negatif tersebut, lanjut Arif Anshori, meski pada masa-masa ramadan, para guru tetap aktif menyosialisasikannya. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menyelipkan pesan-pesan antibullying pada saat ceramah atau pesantren kilat.
“Kami sudah meminta para guru untuk menyelipkan pesan-pesan antibullying. Jadi, misalnya sedang m<span;>elaksanakan buka puasa bersama, ada konten ceramah keagamaan yang dikaitkan dengan antibullying. Begitu juga saat pesantren kilat atau kegiatan-kegiatan keagamaan lainnya,” tandas Arif Anshori. (za)