SEMARANG, derapguru.com – Rekrutmen guru PPPK telah dilakukan secara masif dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, jumlah guru berstatus PPPK pun satu atu dua tahun ke depan mulai mengalahkan jumlah guru ASN. Tapi ternyata, belum ada regulasi yang jelas untuk pengembangan karir PPPK.
Hal tersebut diuraikan langsung oleh Dirjen GTK Prof Nunuk Suryani saat memberikan materi dalam Webinar “Menatap Jenjang Karier PPPK” yang digelar oleh PGRI Jawa Tengah dalam rangka memperingati HUT Ke-78 PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2023, Sabtu 2 Desember 2023.
“Saat ini, undang-undang (UU ASN, red) sedang diturunkan dalam PP Manajemen ASN. Dalam PP Manajemen ASN sedang disusun, pengembangan karir PPPK belum eksplisit tertulis dalam norma. Jadi kami kemarin meninjau, melihat, yang ada karirnya PPPK mana, ternyata belum ada,” tutur Prof Nunuk.
Dalam seminar yang dimoderatori Bendahara PGRI Jateng yang juga Rektor UPGRIS Dr Hj Sri Suciati MHum tersebut, Prof Nunuk menambahkan bahwa tidak hanya dalam UU ASN, dalam Peraturan Menpan PAN RB No 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional juga tidak menyinggung tentang PPPK.
“Inilah tugas kita bersama untuk mengawal agar pengembangan karir (PPPK) itu masuk dalam norma PP Manajemen ASN. Kami di sini sebagai pemerintah, sudah memasukkannya, tentu bantuannya (dukungannya) adalah dari organisasi profesi,” tandas Prof Nunuk.
Karena regulasi masih dalam proses peninjauan, Prof Nunuk meminta agar para guru PPPK tetap meningkatkan kompetensi melalui pelatihan mandiri dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM). Karena dalam Manajemen Telanta yang sedang dikembangkan pemerintah, kredit poin terletak pada aktivitas dalam paltform.
Mendukung
Ketua PGRI Jawa Tengah, Dr H Muhdi SH MHum, menyampaikan sejalan dengan program pemerintah yang menfokuskan diri pada peningkatan kualitas sumber daya guru, PGRI Jateng juga memiliki banyak program pengembangan kompetensi guru.
Beberapa program pengembangan kompetensi tersebut di antara pelatihan digital, pelatihan menulis, sampai dengan pelatihan editor. Semua dijalankan secara rutin oleh PGRI Jawa Tengah sebagai upaya peningkatan kualitas guru di Jawa Tengah.
“Pelatihan-pelatihan yang kami gelar, rata-rata pesertanya berasal dari guru-guru PPPK. Karena di Jateng ini, antara guru PPPK dan guru ASN jumlahnya sudah mulai lebih banyak guru PPPK,” tandas Dr Muhdi.
Dalam kesempatan tersebut, Dr Muhdi juga menghimbau, agar para guru PPPK untuk betul-betul menunjukkan kemampuan diri. Karena perjuangan untuk munculnya formasi PPPK butuh usaha keras dan banyak melampaui jalan terjadi.
“Mari para guru PPPK, kalian sekarang sudah diberi anugerah luar biasa, karena nggak kebayang diberi (formasi) 1 juta guru. Saya dulu juga sempat kaget dengan keberanian Mas Menteri mengangkat 1 juta guru. Tapi sekarang semua mulai terealisasi. Saya harap PPPK betul- betul menunjukkan kapasitas diri, integritas, dan menjadi guru terbaik, untuk memastikan pendidikan Indonesia maju,” tandas Dr Muhdi.
Laporan
Ketua Panitia Webinar, Drs Agung Purwoko MPd, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh ribuan guru dari berbagai wilayah di Jawa Tengah. Semula seminar akan digelar secara luring, akan tetapi pada hari yang dijadwalkan Prof Nunuk ternyata harus ke luar pulau sehingga seminarnya pun diubah daring.
“Kami mengucapkan terima kasih, karena meskipun jadwal Prof Nunuk yang begitu padat, beliau masih bersedia untuk mengisi webinar ini. Semoga apa webinar ini nanti akan membawa keberkahan bagi kita semua,” tandas Agung Purwoko.
Agung Purwoko berharap, para peserta webinar dapat memanfaatkan betul momen bersama Prof Nunuk Suryani. Terutama memanfaatkan waktu tanya jawab pada sumber utama segala urusan yang terkait dengan guru dan tenaga kependidikan. (za)