JEPARA, derapguru.com – PGRI terus berupaya agar jumlah formasi ASN PPPK dapat diperbesar hingga mampu menutup kekurangan guru. Akan tetapi, banyak daerah yang ternyata mengusulkan formasi ASN PPPK cukup jauh dari harapan kita semua.
Hal tersebut disampaikan Ketua PGRI Jateng, Dr H Muhdi SH MHum, dalam agenda Sosialisasi Perjuangan Organisasi dan Daspen PGRI Jateng yang digelar di Ono Joglo Convention Hall Jepara, Sabtu 26 Agustus 2023.
“Kita terus berjuang agar formasi PPPK besar. Tapi kenyataannya tidak banyak pemerintah daerah yang berani mengusulkan formasi dalam jumlah besar,” tandas Dr Muhdi.
Dr Muhdi menambahkan sampai saat ini, pihaknya masih menunggu janji Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam HUT Ke-77 PGRI atau Hari Guru Nasional (HGN) Tahun 2022. Di hadapan para Presiden dan para guru yang berulang tahun, Nadiem berjanji akan menuntaskan masalah guru honorer dan kekurangan guru pada masa kepemimpinannya.
“Menteri Nadiem bahkan mengatakan, kalau sampai daerah tidak mengusulkan formasi kekurangan guru di daerahnya secara penuh, pemerintah pusat akan langsung memenuhi jumlah kekurangan guru tersebut,” tandas Dr Muhdi.
Daspen PGRI Jateng
Sementara itu, Wakil Ketua PGRI Jateng yang juga Ketua Daspen PGRI Jateng, H Sakbani SPd MH, menambahkan bahwa daspen merupakan badan di bawah PGRI satu-satunya di Indonesia. Hanya PGRI Jawa Tengah saja yang mampu mengelola Dana Pensiun Guru ini.
“Tidak mudah mengelola Daspen ini. Pernah ada beberapa daerah yang ingin belajar mengelola Daspen tapi tidak ada yang berhasil,” tandas H Sakbani.
Lebih lanjut H Sakbani menuturkan, Daspen dan Dansos lahir bersama di Surakarta saat kepemimpinan Ketua PGRI Jawa Tegah dipegang oleh H Karseno. Daspen dan Dansos lahir pada akhir tahun 1985 dan beroperasi secara resmi pada tahun 1985.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PGRI Jateng Dr H Muhdi SH MHum, Wakil Ketua PGRI Jateng H Sakbani SPd MH, Wasekum PGRI Jateng Wahadi MH, dan Kabiro Kominfo PGRI Jateng Dr Agus Wismanto MPd. (za)