Agenda: Audiensi PGRI Jateng dengan Guru P4 Passing Grade 2022 Reporter: Tim Redaksi
SEMARANG, derapguru.com – Ketua PGRI Jateng, Dr Muhdi, meminta para guru Prioritas 4 yang lolos passing gradei dalam seleksi ASN P3K 2022 untuk tidak gegabah dan sedikit dapat bersabar menunggu kepastian nasib. Guru P4 adalah istilah dalam seleksi ASN P3K untuk pelamar dari jalur umum.
“Jangan gegabah, bersabar dulu. Jangan sampai melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain,” tandas Dr Muhdi saat menerima ratusan guru P4 passing grade dalam seleksi ASN P3K tahun 2022 dari wilayah Jawa Tengah secara daring, Sabtu siang 10 Juni 2023.
Lebih lanjut Dr Muhdi menuturkan, bahwa pemerintah pusat masih berkomitmen untuk pemenuhan kebutuhan guru tuntas pada tahun 2023 ini. Pemerintah pusat telah meminta pemerintah daerah untuk mengusulkan seluruh formasi kekurangan guru, tapi sampai saat ini mereka hanya mengusulkan separuh dari total kebutuhan nasional.
“Mendikbudristek berjanji untuk menuntaskan masalah ini pada masa jabatannya. Bahkan, Mas Menteri (Nadiem Makarim) berjanji bila pemerintah daerah tidak mengusulkan secara penuh, pemerintah pusat yang akan memenuhi kekurangannya. Sayangnya, perkara pengangkatan kewenangannya ternyata ada di Menpan RB,” tandas Dr Muhdi.
Kendati demikian, bukan berarti Kemenpan RB sebagai pengejawantahan pemerintah pusat tidak berusaha memenuhi kebutuhan guru. Justru Kemenpan RB juga turut mendorong agar kebutuhan guru ini segera terpenuhi sebagaimana yang diharapkan Kemendikbudristek. Kemenpan RB bahkan meminta masing-masing daerah untuk mengusulkan semua kebutuhan maksimal guru.
“Tapi seperti yang kita ketahui bersama. Sampai saat ini jumlah total dari usulan pemerintah daerah hanya mencapai kurang lebih lima puluh persen dari total kebutuhan guru nasional. Inilah yang kemarin menjadi dasar turunnya keputusan Menpan RB untuk memperpanjang masa usulan dari pemerintah daerah,” tutur Dr Muhdi.
Karena saat ini masih memasuki masa sanggah, Dr Muhdi berharap para guru P4 passing grade seleksi ASN P3K tahun 2022 untuk menunggu dan selalu besikap khusnudzon pada pemerintah pusat. Sebab bisa jadi dengan kebutuhan guru yang begitu besar ini, meski semua guru yang lolos passing grade dari semua seleksi diangkat semua pun jumlahnya belum bisa mecukupi kebutuhan guru.
“Fokus pemerintah saat ini masih menyelesaikan guru P1 passing grade seleksi sebelumnya yang belum terangkat atau malah kemarin mendapatkan pembatalan penempatan. Hal ini terjadi bukan karena pemerintah tidak mau mengangkat, tapi karena formasi lowong untuk mata pelajaran tertentu memang belum ada, jadi pengangkatan mereka memang harus ditunda menunggu adanya guru pensiun di tahun depan,” tutur Dr Muhdi.
Cara pemerintah mengatasi kebutuhan guru ini, lanjut Dr Muhdi, masih sangat logis mengingat jumlah guru pensiun tiap tahunnya mencapai puluhan ribu yang juga akan terus menambah jumlah kekosongan guru. Oleh karena itu, Dr Muhdi menegaskan kembali untuk bersabar karena guru yang lolos passing grade tentu akan menjadi priotitas untuk diangkat karena secara administratif telah memenuhi standar pemerintah.
Sebelumnya, perwakilan dari Guru P4 Passing Grade seleksi tahun 2022 wilayah Jawa Tengah, Rivan Dikmawan, berharap pemerintah memberikan hak yang sama seperti guru-guru lolos passing grade pada seleksi tahun 2021 yang langsung dijadikan guru P1 (Prioritas 1) dalam seleksi tahun berikutnya (tahun 2022). Mereka berharap PGRI dapat membantu memperjuangkan nasib mereka supaya bisa mendapatkan hak yang sama, yakni statusnya dijadikan P1 dalam seleksi selanjutnya (seleksi tahun 2023).
“Jumlah kami tidak sebanyak yang lolos passing grade tahun 2021. Hanya sekian ribu saja dari seluruh Indonesia. Yang dari Jawa Tengah hanya sekian ratus. Kami mohon bantuan pada PGRI Jateng untuk dapat membantu kami untuk langsung penempatan tanpa mengikuti seleksi lagi seperti guru lolos passing grade tahun 2021 lalu,” harap Rivan. (za)