
Banjarnegara, derapguru.com. Dalam waktu kurang lebih 100 hari, PGRI Banjarnegara berhasil membangun masjid di lingkungan sekretariat Rumah Guru di Jalan Tentara Pelajar Banjarnegara. Ditopang oleh gotong royong iuran anggota dan bantuan berbagai pihak yang hampir menelan anggaran 300 juta rupiah, bangunan yang diberi nama Masjid H Sulistiyo PGRI Banjarnegara berdiri megah. Sabtu (19/4/2025), Bupati Banjarnegara Amalia Desiana beserta Wakil Bupati Wakhid Jumali meresmikan masjid ini.
Sebelum peresmian, digelar juga Halalbihalal.
Ketua PGRI Banjarnegara Heling Suhono berharap PGRI bisa terus bersinergi dan bahu membahu memajukan pendidikan di Kabupaten Banjarnegara.
“Hari ini hari yang bersejarah karena kita meresmikan masjid H Sulistiyo. Masjid ini merupakan hasil kebersamaan dan gotong royong anggota dan juga wujud keseriusan para guru dalam pembinaan karakter. Juga menjadi simbol persatuan PGRI dan masyarakat. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses pembangunan,” ujar Heling.
Dalam kesempatan itu, Bupati Banjarnegara Amalia Desiana mengajak bersama-sama memajukan Banjarnegara.
“Kalau tidak suka saya, mari berdamai, cintai Banjarnegara dan mari memajukan Banjarnegara bersama,” ujar Amalia.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak punya janji politik kepada PNS manapun.
“Kita bersama menginginkan perubahan di Banjarnegara. Kalau misalnya belum tampak ada perubahan, sabar. Saya harus melakukan penyesuaian. Kita mulai menata Banjarnegara satu persatu. Doakan agar kami mudah menyelesaikan PR Banjarnegara,” tambah Amalia.
Bupati juga menyampaikan, 100 hari pemerintahannya tidak memakai APBD untuk kegiatan yang menyentuh langsung kepada masyarakat seperti operasi mata katarak gratis serta membangun 16 Huntap di Ratamba akibat bencana tanah bergerak.
“Kami berupaya memberikan embrio, pemantik untuk menyemangati OPD. Agar 5 tahun kedepan bisa menyelesaikan kemiskinan di Banjarnegara. Kami juga minta maaf belum bisa memberikan TPP (Tambahan Penghasilan Pegawai) karena kami akan fokus terlebih dahulu menuntaskan PPPK dan juga karena adanya efisiensi dan refokusing anggaran,” terangnya.
Wakil Bupati Wakhid Jumali yang menyampaikan uraian hikmah Halalbihalal mengungkap hakikat ied adalah taqwanya bertambah.
“Dengan memberikan maaf, maka membersihkan kita dari dosa sehingga kita bisa masuk surga. Ciri-ciri ahli surga itu diantaranya: memaafkan orang yang dzolim pada kita, memberi pada orang yang tidak memberi kita, berbuat baik kepada orang yang jahat, menyambung silaturrahim pada orang yang memutus itu,” ujar Gus Wakhid.
Tak lupa ia juga berpesan kepada para guru agar selain memberikan materi pelajaran juga menyampaikan pendidikan karakter, moral dan akhlak karimah.
“Tanpa menyampaikan nasihat akhlak mulia, para guru akan diminta pertanggungjawaban di akhirat. Karena nanti akan ada orang-orang yang menuntut dengan laknat di akhirat karena merasa tidak mendapatkan nasihat dari guru,” tandas Wabup. (H. Purwono)