JAKARTA, derapguru.com — Hasil data dari SSGBI pada tahun 2019 menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak di Indonesia mengalami stunting. Oleh karena itulah, dalam mengatasi masalah stunting pemerintah perlu dukungan dari masyarakat, utamanya ibu hamil dan remaja/usia produktif.
“Masalah ini harus ditangani secara eksklusif, mengingat pada tahun 2030 mendatang Indonesia akan mendapat bonus demografi,” ujar Menteri Budi G Sadikin dalam acara Kick Off Aksi Kolaborasi Penurunan Stunting.
Adapun upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi stunting, lanjut Budi, pihaknya telah menghimbau masyarakat utnuk melakukan aksi perbaikan gizi. Pada anak-anak SMP dan SMA, terutama bagi anak perempuan yang menginjak dewasa.
Budi kembali menegaskan bahwa saat ini hingga tahun depan, kemenkes akan menyediakan USG digital di seluruh puskemas di Indonesia. Oleh karena itulah, kami meminta supaya sekolah mulai mengaktifkan kembali Unit Kesehatan Sekolah (UKS) serta menambah suplemen tablet penambah darah serta melengkapi alat ukur Haemoglobin di SMP, SMA, dan jajaranya.
“Tidak cukup hanya suplemen saja, kegiatan fisik dan pola hidup yang ideal harus tetap dijaga agar remaja putri tetap terpenuhi zat besinya. Harapannya, nanti ketika sudah menikah dan hamil, mereka tidak akan kekuranagn zat besi lagi,” tutur Budi. (Royan Ibagaza)